Minggu, 14 Juli 2013

Sunrise at Sikunir (2 days in Dieng)

Sekitar Pukul 3 kami sudah bangun dari tidur dan langsung bersiap-siap untuk tracking. Kami berangkat dari penginapan menjelang pukul 4 pagi, sehingga kami melaksanakan Sholat Subuh di salah satu desa yang kami lewati. Konon adalah desa tertinggi di Pulau Jawa.
Dari penginapan, kami masih harus menempuh perjalan sejauh 7 km untuk mencapai basecamp pendakian ke Puncak Sikunir. rute yang cukup pendek memang, ditambah lagi jalur ini tidak se-ekstrim ketika memasuki kawasan Dieng. Walaupun jaraknya cukup dekat, pada saat liburan atau sedang ramai perjalanan yang awalnya hanya 15-20 menit ini bisa molor akibat macet, jadi sabar yaa hehe
Motor-motor yang kami gunakan kami parkirkan di dekat dengan telaga Cebongan. Masih ada perjalanan sejauh 1 km lagi untuk mencapai puncak Sikunir tapi, perjalanan ini hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Setelah Briefing singkat dari guide, kami langsung melanjutkan mendaki Bukit Sikunir. Pendakian ini dilakukan pada pagi-pagi buta sebelum matahari terbit. Sebaiknya para pendaki membawa alat penerangan berupa senter ataupun headlamp karena jalan setapak yang dilewati sangat gelap.
Perjalanan ini terhitung mudah, sebab setengah perjalanan pertama kami melalui jalan setapak yang sudah disusunkan batu sebagai tempat berpijak, di beberapa tebing yang cukup curam pun sudah disediakan pegangan untuk memfasilitasi para pengunjung kalau-kalju ada yang terpeleset.
 Cukup setengah jam waktu yang kami butuhkan untuk mencapai Puncak Sikunir. Mungkin bagi yang tidak biasa mengandalkan memang terasa sangat melelahkan, tapi bagi yang suka mendaki gunung, perjalanan ini pasti bukan masalah.
Alhamdulillah, sesampainya kami di puncak, kami masih belum terlambat untuk menikmati matahari terbit di ufuk timur. Ditambah dengan Gunung Sumbing dan Sindoro yang tampak begitu dekat, dan juga gumpalan awan putih yang begulung-gulung menutupi kaki bukit. Sungguh indah memang. Sikunir adalah salah satu tempat terbaik di asia tenggara untuk menikamati sunrise. Tidak ada kata yang cukup sepadan untuk menggambarkan keindahnnya.

     Syukur yang kuucapkan pun rasanya tidak sebanding dengan anugerah yang Dia hamparkan kehadapanku.
Di puncak ini pun terlihat beberapa kelompok pendaki yang mendirikan tenda agar bisa menginap di Puncak Sikunir ini. Sepertinya seru juga, mungkin lain kali harus dicoba.
Matahari sudah mulai meninggi, saatnya kami turun dan bersiap untuk melaksanakan agenda berikutnya.
Kami menuruni Puncak Sikunir melalui jalur yang berbeda. Jalur yang kami lalui ini tepat bersebelahan dengan Telaga Cebongan, jadi perjalanan menuruni bukit pun tertahan oleh pesona yang ditimbulkan Telaga Cebongan dan kawasan di sekitarnya yang melengkapi keindahan Telaga Cebongan.
                

     Setelah puas berfoto kami segera melanjutkan perjalanan menuruni tracking. Jalur pulang yang kami lalui ini lebih terjal dan lebih licin jika dibandingkan dengan jalur yang kami lalui untuk mendaki. Tetapi jangan takut, pengelola setempat juga menyediakan pegangan agar para pengunjung tidak terpeleset.
     Sesampainya di basecamp, kami disambut oleh pemusik dengan alat musik setempat sehingga suasana menjadi meriah.
Penasaran ingin mencoba? Langsung saja ke Dieng di Kabupaten Wonosobo.


     bersambung disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar